Tanoto Foundation-UNY Diskusikan Keberlanjutan Program Kerja Sama

Tanoto Foundation dan UNY menyelenggarakan diskusi keberlanjutan program kerja sama.

Dr. Nurkholis, MM., Koordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Jawa Tengah dan Yogyakarta dalam diskusi daring keberlanjutan kerjasama Tanoto Foundation dengan UNY.

Kamis, 12 Agustus 2021 Tanoto Foundation dan Universitas Negeri Yogyakarta mendiskusikan mengenai keberlanjutan program kerja sama yang dilakukan. 

Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNY memulai diskusi membahas mengenai harapan dan target yang ingin dicapai. 

“Harapan kami dengan adanya kerja sama ini akan membuka peluang lebih besar. Pertama yaitu sinergitas dalam praktik mengajar kampus yang kemarin sudah dijalankan. Kedua yaitu mahasiswa yang hendak magang di tempat Bapak Ibu kelak. Ketiga yaitu agar dosen tidak menjadi anggota NATO (No Action Talk Only,” terang Siswantoyo dalam pembukaan diskusi yang dilaksanakan secara daring.

“Kerja sama ini menjadi salah satu program yang bisa kita dorong untuk nanti dosen buka magang di perusahaan dunia usaha dan dunia industri di masa akan datang. Dengan hal ini kita juga membangun jaringan dengan berbagai foundation dan perusahaan yang nanti bisa lebih sinergis untuk saling melengkapi,” lanjut Siswantoyo.

Kemudian Prof. Dr. Siswantoyo juga berharap dengan adanya pemetaan rencana program untuk tahun mendatang yang harus diperkuat. 

Dilanjutkan dengan Dr. Nurkholis, M.M selaku Koordinator Program PINTAR Jawa Tengah dan Yogyakarta mengawali diskusi dengan memaparkan tujuan program PINTAR, diantaranya adalah meningkatkan kemampuan membaca siswa, matematika, dan IPA. 

Terdapat tiga cara yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan Program PINTAR, yaitu penguatan kualitas pendidikan calon guru dan guru di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dengan pelatihan dosen, kolaborasi antara dosen dan guru, dan pelatihan sekolah mitra. 

Kerja sama lalu dilakukan bersama UNY, selaku LPTK mitra. Sedangkan Tanoto Foundation sendiri telah menjalankan kerjasama dengan 10 LPTK sejak tahun 2018, dan di tahun 2020 lah kerjasama dilakukan bersama UNY. 

Dalam kerja sama LPTK, pengembangan guru di sekolah mitra, pengembangan dosen di LPTK, dan pengembangan guru pamong merupakan hal yang dilakukan. 

UNY sendiri merupakan mitra terbaik dari keempat belas LPTK selama kerjasamanya. Hal ini terlihat dari kinerja dan komitmen kerja yang dijalankan dengan sangat baik. 

“Program PINTAR sebenarnya dapat dijadikan sebagai titik awal atau titik masuk menuju kesempatan mendatang secara lebih terbuka”, Nurkolis menyatakan.

Pada kesempatan ini, Nurkolis memaparkan beberapa konsep yang telah dikembangkan oleh program TTI Tanoto Foundation yang dirancang untuk melatih dosen, guru atau kepala sekolah mitra LPTK untuk melaksanakan pembelajaran aktif dan menjadi program PLP (Practicum Strengthening Program). 

PLP merupakan program yang menunjang pemodelan kolaborasi dosen dan guru pamong dalam mendampingi praktik mengajar. Disini mereka dilatih untuk bekerjasama dan merencanakan pembelajaran untuk pengajarannya. 

Sebelumnya, program PLP merupakan transisi dari program lama yaitu TTI yang membutuhkan kerjasama dengan LPM (Lembaga Penjamin Mutu) untuk mengontrol dan memastikan pembelajaran aktif agar tetap dilaksanakan seperti program TTI. 

Program dalam masa transisi ini yakni adalah TQM Project (Teaching Quality Measurement) di LPTK dan Program E-PINTAR melalui E-Learning untuk sekolah mitra LPTK. 

Transisi program dari Program LPTK menjadi Program PLP merupakan tahap awal dalam persiapan transisi perkembangan. Setelah itu tahap selanjutnya meliputi implementasi TQM, E-PINTAR, perancangan Program PLP (pengembangan modul digital, melakukan baseline, dan pemilihan penerima manfaat). 

Setelah itu dilakukannya implementasi Program PLP, diseminasi, pemilihan LPTK mitra yang merencanakan PPG Prajab, dan integrasi program ke PPG pra jabatan. 

Dalam Agustus hingga Desember 2021, Tanoto Foundation rencananya akan melaksanakan program dengan pemilihan tim TQM, kajian ahli dan hasil rekomendasi dalam bentuk professional, sosialisasi hasil reviu dan rekomendasi, bimbingan teknik untuk mitra, serta tes instrumen dan implementasi

Nurkholis juga melanjutkan pemaparan program kerja sama dengan menyampaikan perubahan prioritas Program LPTK dari Program TTI ke Program PLP, yang meliputi tujuan program, penerima manfaat, konten, dan output yang diharapkan. 

Selain Siswantoyo, diskusi yang dipimpin oleh Ratna Budiarti, M.Or. (Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama) juga dihadiri oleh tim kerjasama UNY lainnya. Ada Dr. Sujarwo, M.Pd. (Dekan FIP), Suyud, M.Pd. (Ketua PPG), Supartinah, S.Pd., M.Hum. (Dosen PGSD), Ngatman, M.Pd. (Ketua Unit Layanan KKN dan Praktik Kependidikan), dan Yenny Efisari dari tim Tanoto Foundation.

Diskusi yang berlangsung sangat aktif itu ditutup dengan penyimpulan tiga tugas yaitu MOU, finalisasi PKS, dan penajaman rancangan yang telah diagendakan.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.