Sekolah Penggerak Ciptakan Pembelajaran Mengasyikkan

Dalam kegiatan webinar bersama Direktorat Sekolah Dasar, Spesialis Pendidikan Tanoto Foundation Murni Leo berbagi pengalaman. Ia mengatakan program pintar yang dilakukan di sekolah tempat ia mengajar sangat sejalan dengan Program Sekolah Penggerak yang dicanangkan Kemendikbud Ristek. Salah satu komponen dari sekolah penggerak adalah menciptakan lingkungan belajar yang mengasyikkan yang satu misi dengan Tanoto Foundation.

Salah satu program sekolah penggerak.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau kerap dikenal dengan Kemendikbud Ristek, Nadiem Makarim telah terjadi kebijakan reformasi pendidikan di Indonesia yang tidak bisa sukses tanpa adanya perubahan dari dalam sekolah. 

Menurut Nadiem, sekolah penggerak dapat memulai contoh dalam kegiatan pembelajaran karena sekolah penggerak merupakan sekolah yang dapat menggerakan sekolah lainnya untuk berubah menjadi lebih baik. 

Selain itu, Nadiem juga mengatakan bahwa sekolah penggerak menjadi panutan, tempat pelatihan, dan inspirasi bagi guru-guru dan kepala sekolah di sekolah-sekolah lainnya. Maka untuk sekolah yang terpilih dalam menjalankan program pendidikan ini akan didukung oleh berbagai pihak melalui kolaborasi yang dimulai dari pemerintah daerah hingga pusat. 

Dampak positif sekolah penggerak 

Kepala LPMP Sulawesi Utara, Febry HJ Dien menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi Utara akan mendukung program dari sekolah penggerak karena Provinsi Sulut yang sangat mensupport. Dukungan lalu akan diberikan dalam bentuk kerja sama (MoU) antar pihak Kemendikbud Ristek dan Pemda Sulut. 

“Inilah yang membedakan program sekolah penggerak dengan program yang sebelumnya yaitu adanya kolaborasi. Lalu kemudian bentuk dukungan yang kedua kami memberikan support dan motivasi kepada sekolah penggerak, kemudian Pemda juga memberikan fasilitas bagi sekolah termasuk kepala sekolah dan guru yang terpilih program sekolah penggerak,” ujar Febry dalam kegiatan webinar bersama Direktorat Sekolah Dasar, seperti dirangkum dari laman Direktorat SD Kemendikbud Ristek

Ia juga mengatakan bahwa pihak Sulut akan terus mendukung sekolah-sekolah lain untuk dapat melakukan perubahan dengan metode dan media pembelajaran yang menyesuaikan kompetensi siswa, lingkungan, dan kearifan lokal. 

Safiruddin, seorang guru di SDN 8 Kodeoha Kolaka Utara, Sulawesi Utara lalu mengungkapkan ucapan syukurnya karena telah diberi kesempatan untuk dapat terlibat dan terpilih. Keterpilihan pihaknya ini lalu membuat kepala LPMP dan timnya datang untuk meninjau sekolah tersebut. 

Terpilihnya sekolahnya menjadi sekolah program penggerak membuat sekolahnya menambah 2 guru, dari sebelumnya yang kerap kehilangan guru dalam 20 tahun sekolah berdiri. Banyaknya kolaborasi yang dijalin dengan pemerintah pusat maupun daerah dan kebutuhan sekolah yang terpenuhi juga menjadi dampak dari sekolah penggerak. 

“Kami di sekolah penggerak banyak melakukan kegiatan-kegiatan. Kami mengenalkan program sekolah penggerak kepada masyarakat kemudian kepada pemerintah daerah, khususnya di wilayah kami dan teman-teman guru dari sekolah yang lain”, ujar Safiruddin.

Butuhnya kolaborasi seluruh pihak 

Spesialis Pendidikan Tanoto Foundation, Murni Leo menuturkan pengalamannya mengenai program PINTAR yang dilakukan oleh Tanoto Foundation. Menurutnya, program yang dijalankan oleh Tanoto Foundation sendiri sangat sejalan dengan sekolah penggerak yang terpilih oleh Kemendikbud Ristek. 

“Ada kerja sama dengan semua elemen penggerak pendidikan, mulai dari guru, kepala sekolah, pemerintah hingga orangtua untuk bisa sama-sama bergerak dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Ini bisa melahirkan siswa yang berprestasi dan dan berdaya saing,” ungkap Murni. 

Salah satu dari beberapa komponen penggerak yang selaras dengan Tanoto Foundation merupakan dengan menciptakan lingkungan belajar yang mengasyikkan. Beberapa perubahan dalam sistem pendidikan yang dialami di program ini adalah;

  1. Adaptasi yang harus dilakukan oleh pengajar dan siswa terhadap pesatnya perkembangan teknologi 

“Banyak inovasi-inovasi yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi buat bahan ajar. Misal membuat konten pembelajaran melalui video dengan menggunakan berbagai macam aplikasi dan sosial media. Melalui konten digital ini membuat siswa untuk belajar berpikir dan menemukan sendiri permasalahan tanpa harus dikasih tahu sehingga siswa belajar mandiri,” tuturnya.

  1. Mendorong pembelajaran project based learning

“Memberikan materi ajar berupa proyek untuk mencari solusi, dan mencari sumber pembelajaran lain yang tidak harus terpaku pada buku catatan atau guru. PBL akan memacu peserta didik untuk belajar berpikir dan mandiri,” imbuhnya. 

  1. Intensitas waktu pengajaran yang semakin singkat

Menurut survei yang telah dilakukan, waktu pembelajaran selama pembelajaran jarak jauh berkurang hingga 25% dari sebelumnya. Maka ia menyatakan, “Dengan waktu yang sesingkat ini, guru diharapkan untuk bisa menyederhanakan pembelajaran dan kurikulum ke keterampilan yang memang esensial. Nah, 3 area perubahan ini yang sedang kita fokuskan di tahun ini.”

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.