PJJ Sistem Reproduksi Manusia, Berjuta Rasa Melimpah Karya

Titien Suprihatien, S.Pd Guru SMPN 11 Batang Hari menyajikan pembelajaran IPA dengan topik sistem reproduksi manusia yang bertujuan agar siswa mengenal organ-organ yang ada pada tubuh dan mengetahui fungsi dan cara menjaganya. Titien memanfaatkan tiga media pembelajaran jarak jauh untuk menyampaikan materinya agar lebih maksimal. mulai dari pengiriman LKPD lewat WhatsApp, penyampaian materi lewat Facebook live streaming, hingga diskusi di Zoom.

Contoh ilustrasi bagan sistem organ tubuh dalam pembelajaran IPA.

Salah satu mata pelajaran yang tidak mudah untuk disampaikan dengan pembelajaran jarak jauh adalah IPA, karena pembelajaran IPA tidak bisa disampaikan dengan pemberian tugas, ceramah atau teori belaka.

Menyajikan pembelajaran IPA tidak bisa lepas dari prinsip metode ilmiah, anak-anak belajar dari masalah, merumuskan masalah, membuat hipotesis dan merancang percobaan, mengumpulkan data, melakukan analisa sederhana dan menyimpulkan pembelajaran.

Secara mandiri diharapkan siswa bisa melakukan percobaan sederhana menggunakan alat dan bahan yang ada.

Sistem reproduksi manusia adalah materi penting yang harus disampaikan secara tepat dan bermakna kepada siswa. Tujuan akhir materi ini adalah agar siswa mengenal organ-organ yang ada pada tubuhnya, tentang fungsi, cara menjaga kesehatannya, termasuk mengetahui penyakit dan gangguan yang mengancam kesehatan organ tersebut. Pada materi ini siswa belajar tentang diri mereka sendiri.

Bagaimana materi ini disampaikan? setelah mendapatkan pelatihan dari Tanoto Foundation, penulis memandu pembelajaran jarak jauh melalui tiga aplikasi agar tujuan pembelajaran daring tercapai.

  • Grup WhatsApp

Grup WA digunakan untuk menyampaikan koordinasi, informasi, diskusi dan sebagai media untuk mengirimkan LKPD dan karya siswa.

  • Live Streaming di Grup Facebook

Proses pembelajaran yang sebenarnya terjadi pada live streaming di grup Facebook. Di sini guru bisa menyampaikan pembelajaran aktif sebagaimana layaknya pembelajaran tatap muka. Pembelajaran aktif tidak bisa disampaikan dengan ceramah saja.

Dalam pembelajaran aktif guru harus memfasilitasi siswa untuk mengalami pembelajaran itu secara nyata. RPP dan LKPD di desain agar para siswa bisa melakukan percobaan  atau mengamati sebuah fenomena.

Guru harus merancang pembelajaran agar terjadi interaksi virtual maupun interaksi  nyata. Interaksi virtual terjadi di grup WhatsApp, Facebook atau Zoom sedangkan interaksi nyata terjadi di rumah setiap siswa, ketika mereka berdiskusi dengan saudara atau orang tua mereka.

Bagaimana komunikasi yang terjadi pada pembelajaran jarak jauh ini? Nah di sinilah kebermanfaatan dunia digital sangat terasa. Siswa siswi berkarya, mereka membuat video presentasi maupun proses dan mengunggahnya ke berbagai media sosial.

Jika pada pembelajaran tatap muka presentasi siswa hanya bisa diakses teman satu kelas, maka di pembelajaran jarak jauh ini terjadi komunikasi dengan jangkauan yang jauh lebih luas. Siswa berkesempatan untuk menyampaikan hasil belajar dan hasil karyanya kepada siapa saja. Siswa pun harus terbiasa melakukan refleksi hasil belajar, sama seperti guru yang selalu harus merefleksi diri sendiri agar kreativitas dan kompetensinya tidak pernah mati.

Melalui live streaming inilah guru bisa menyampaikan pembelajaran aktif dan bisa mendemokan percobaan-percobaan sederhana, yang nantinya akan dilakukan siswa di rumah masing-masing. Video pembelajaran dapat dibagikan di media sosial, agar semakin banyak anak Indonesia yang bisa ikut belajar.

  • Zoom

Materi sistem reproduksi manusia tidak cukup disampaikan melalui grup WhatsApp dan live streaming Facebook saja. Karena pada materi ini siswa memiliki rasa keingintahuan  yang tinggi. Sangat banyak pertanyaan yang bermunculan, sehingga pembelajaran harus digabungkan dengan pertemuan virtual di aplikasi Zoom, sehingga guru dan siswa dapat mengeksplorasi materi lebih dalam, khususnya pada bab penyakit-penyakit pada sistem reproduksi manusia.

Hasil belajar Siswa

Setelah melewati sesi penyampaian materi sistem reproduksi manusia, guru memberikan waktu selama dua pekan kepada siswa untuk bisa berkarya dan memaknai pembelajaran secara mandiri. Ternyata hasilnya luar biasa.

Ada banyak karya yang mereka hasilkan, di antaranya : a. Poster fase-fase pembelahan mitosis, b. Poster fase-fase pembelahan meiosis, 3. Poster spermatogenesis, 4. Poster Oogenesis, 5. Poster struktur ovarium, 6. Poster siklus menstruasi, 7. Model organ reproduksi pria, 8. Model organ reproduksi wanita, 9. Peta konsep penyakit pada sistem reproduksi manusia.

Bagaimanakah cara membuat model organ?

Pada live streaming, guru mendemokan cara pembuatan model organ reproduksi. Alat dan bahan yang digunakan adalah: kardus bekas, styrofoam bekas, karton, lem Fox, spidol warna, alat tulis, gunting dan cutter. Siswa laki-laki akan membuat model organ pria dan siswa perempuan membuat model organ wanita.

Pembuatan model organ diawali dengan membuat pola pada kardus bekas. Siswa membuat gambarnya dulu setelah itu dipotong hingga membentuk pola dan ditempelkan ke sebuah media dan dilengkapi dengan keterangan di setiap bagian organ.

Dalam dua minggu siswa bisa menghasilkan banyak karya yang luar biasa. Dengan membuat sendiri model organ sistem reproduksi manusia siswa akan menggali lebih dalam tentang materi ini. Mereka dapat berdiskusi bersama timnya di rumah bersama saudara atau orang tua.

Ada kebahagiaan tersendiri di hati orang tua ketika karya anaknya mendapat respons dan tanggapan positif dari guru dan anggota grup. Tugas guru adalah memelihara kebahagiaan dan  menumbuhkan semangat mereka.

Setelah membuat karya dan melatih keterampilan siswa, bab ini ditutup dengan membuat peta konsep pembelajaran. Membuat mapping akan menggiatkan literasi siswa, mereka akan membaca dan memahami materi serta mengambil inti sarinya. Menuangkan ide-ide kreatif mereka menjadi tulisan dan aneka bentuk, rupa dan warna. Membuat mapping adalah rekreasi jiwa bagi siswa.

Sebagai refleksi setelah pembelajaran, Dewi Etika Syari mengaku pembelajaran yang diajarkan Ibu Titien selama pandemi sangat interaktif, terutama ketika memberikan contoh praktik.

“Banyak hal yang saya dapatkan dari pelajaran ini, terutama mengenali sistem reproduksi manusia, sehingga saya harus menjaganya,” ujar Dewi.

Poin penting pembelajaran ini adalah anak-anak bisa mengetahui tentang berbagai penyakit yang mengancam sistem reproduksi, seperti penyakit kelamin, HIV/AIDS, pada materi ini banyak pendidikan seks agar para siswa bisa menjaga pergaulan dan tetap berpegang teguh pada norma agama dan akhlak mulia.

Pembelajaran jarak jauh tidak sesulit yang kita bayangkan, dan tidak pula semudah yang diceritakan. Butuh kreativitas guru, keseriusan siswa dan orang tua serta dukungan kepala sekolah. Semoga pembelajaran kita kembali ke dunia nyata melalui tatap muka. Tugas kita untuk lebih disiplin memutus rantai penyebaran Virus Corona.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.