Manfaatkan Media Konkret untuk Pembelajaran Aktif

Oleh Imra Atusshaleha, SDN 200/ V, Tanjung Jabung Barat, Jambi

Imra Atusshaleha, menerapkan pembelajaran kreatif menggunakan pendukung media yang mudah ditemukan. Beberapa diantaranya adalah seperti kelereng, lidi sapu, biji-bijian, kotak pasta gigi, dan lainnya. Hal ini ia dapatkan dari pelatihan Program PINTAR Tanoto Foundation dalam menerapkan MIKiR.

Siswa menggunakan media dalam membantu proses pembelajaran di kelas.

Penggunaan media dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat mutlak, karena perannya sebagai alat pengajaran untuk membantu menyampaikan materi pelajaran, sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran.

Ada banyak jenis media yang bisa digunakan dalam pembelajaran dari yang sederhana, yang mudah didapat sampai yang butuh biaya untuk membuatnya.

Pada kurikulum 2013 guru dituntut untuk membuat pembelajaran semenarik mungkin, sehingga siswa bisa menerima pelajaran dengan mudah tentu saja dengan bantuan media pembelajaran.

Pelatihan Program PINTAR Tanoto Foundation yang selama ini memperkenalkan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 yakni pembelajaran yang ada unsur MIKiR di mana pada setiap pembelajaran siswa harus melalui proses mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi.

Selain itu, guru juga diminta untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan dan lebih mengaktifkan siswa serta penggunaan media yang mudah dipahami.

Penggunaan media konkret pada kesempatan ini diterapkan pada setiap pembelajaran yang sesuai dan mudah didapat seperti bola sepak bola kasti, tabungan (celengan), kotak day cream, rubik, maupun kotak pensil.

Mengintegrasikan Matematika

Seperti pada pelajaran matematika penjumlahan dan pengurangan, anak-anak bisa menggunakan jari mereka sendiri melakukan penjumlahan dan pengurangan tentunya dengan petunjuk terlebih dahulu.

Dengan begitu, mereka bisa dengan mudah melakukan penjumlahan dan pengurangan atau bisa dengan penggunaan benda-benda seperti kelereng, lidi sapu, atau biji-bijian.

Kemudian pada pembelajaran bentuk-bentuk benda menggunakan media konkret, media yang digunakan adalah kotak berbentuk kubus, kotak pasta gigi, botol air minum, dan bola basket.

Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran mengajak siswa menyanyikan lagu bentuk-bentuk benda dan dilanjutkan dengan memperkenalkan satu persatu bentuk benda beserta ciri-cirinya yang ada di buku siswa.

Pada saat itu ekspresi mereka masih terlihat bingung karena hanya menjelaskan berdasarkan gambar yang ada di buku.

Kemudian dilanjutkan penjelasan dengan penggunaan media yang saya bawa, dan ternyata mereka lebih bisa memahami apa dan bagaimana bentuk-bentuk benda tersebut walaupun ada beberapa yang masih bingung, dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan mengenai apa bentuk benda yang ditunjukkan yang ada di sekitar kelas seperti kotak pensil, penghapus, pensil dan bola kasti dan sekitar 80 peren siswa menjawab dengan benar.

Salah satu siswa berkomentar, “Ternyata kotak pasta gigi berbentuk balok ya Bu, saya kira bentuk bendanya kotak,”.

Setelah selesai melakukan pendalaman materi dan juga memberikan beberapa pertanyaan maka siswa diberi latihan sebagai penilaian.

Ternyata penggunaan media konkret yang dilakukan sangat efektif.

Anak-anak yang awalnya bingung dengan bentuk-bentuk benda kini mereka lebih bisa memahami dengan mudah.

Karena jika hanya membayangkan saja mereka cenderung bingung dan maksud yang kita jelaskan itu tidak sama dengan yang mereka bayangkan sehingga sulit tercapainya tujuan pembelajaran.

Jadi, untuk guru jangan ragu untuk menggunakan media konkret karena dari benda-benda yang ada di sekitar dan mudah didapat kita bisa melakukan pembelajaran dengan hasil yang memuaskan.

Di akhir proses pembelajaran bersama para siswa membuat kesimpulan.

Proses pembelajaran telah berakhir walaupun dengan keterbatasan waktu, siswa melakukan percobaan dengan penuh semangat dan keseriusan, mereka mengamati, mengalami dan tak sabar dengan hasilnya.

Seorang siswa Miftah Imtinan Amara, mengatakan, sangat senang belajar melalui pembelajaran yang langsung praktik membuatnya lebih cepat memahami apa yang disampaikan guru.

“Senang, jadi lebih cepat memahami,” kata Miftah.

Sedangkan M Fatir Alfaroh, mengaku, ketika ditanya bagian apa yang membuatnya senang belajar di kelas, ia menjawab ketika belajar bersama teman.

“Salah satunya belajar saling berkomunikasi dengan kawan di kelas,” tuturnya.

Artikel ini telah dipublikasikan oleh Antara Jambi dengan judul “Manfaatkan Media Konkret untuk Pembelajaran Aktif”, https://jambi.antaranews.com/berita/474301/manfaatkan-media-konkret-untuk-pembelajaran-aktif

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.