Kolaborasi Guru dan Dosen dalam Pembelajaran Matematika

Bapak Ibnu Hadi, guru SMPN 3 Air Putih (kiri) dan Ibu Indra Maryanti, dosen UMSU (kanan) saat kolaborasi praktik mengajar matematika di SMPN 16 Medan. Mereka merancang RPP Bersama dan mempraktikkannya secara team teaching.

Salah satu tujuan dari program ­kemitraan Tanoto Foundation dan LPTK adalah mengintegrasikan peningkatan kualitas pembelajaran di LPTK dan sekolah. Para dosen LPTK dan guru-guru di sekolah mitra LPTK difasilitasi untuk bekerja sama dalam meningkatkan kualitas perkuliahan calon guru dan kualitas pembelajaran di sekolah. Dosen bisa belajar dari guru praktik pembelajaran di sekolah, mahasiswa calon guru juga bisa praktik mengajar di sekolah yang pembelajarannya sudah baik, dan guru bisa mendapat dukungan teori dan keilmuan dari para dosen.

Salah satu implementasinya seperti yang dilaksanakan oleh Ibu Indra Maryanti, dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, dengan Bapak Ibnu Hadi, guru SMPN 5 Air Putih Batu Bara, dan Bapak M. Raihan Siregar, guru MTs Pematang Siantar. Mereka membuat perencanaan pembelajaran bersama, membuat lembar kerja HOTS yang mendorong siswa menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan praktik mengajar team teaching di SMPN 16 Medan. Ada beberapa hal menarik dari pratik mengajar kolaborasi guru dan dosen yang mengajarkan tentang denah dalam pembelajaran matematika SMP kelas VIII tersebut

A. Mengembangkan penugasan HOTS

Siswa diminta mengamati gambar denah tentang peta perjalanan Jono dari sekolah ke rumah. Ada dua rute perjalanan dapat dia gunakan yang diperlihatkan jarak setiap jalan yang harus dilalui.

Berdasarkan informasi gambar denah pada LK, ada tiga penugasan untuk siswa:

  1. Rute mana sajakah yang dapat dilalui keduanya?
  2. Rute mana yang paling pendek bagi Jono untuk sampai ke rumahnya? Berikan alasannya?
  3. Bagaimana cara kamu mengukur jarak paling pendek dari rumah Jono dari kedua rute jalan tersebut?
Hasil karya siswa menyelesaikan penugasan menemukan rute paling pendek dari membaca denah.

Jawaban para siswa menarik dan kreatif. Mereka memiliki beberapa cara dan jawaban yang berbeda untuk menemukan rute paling pendek. Lihat hasilnya pada foto di samping.

B. Pengelolaan Kelas yang Bervariasi

1. Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5-6 siswa.

2. Tempat duduk siswa dibentuk huruf U sehingga siswa tidak membelakangi guru.

3. Walaupun berkelompok, guru memberikan tugas bervariasi, misalnya siswa ditugaskan untuk

menyelesaikan 3 penugasan dalam lembar kerja (LK) secara individu, sebelum mereka membahasnya menjadi hasil kelompok. Kolaborasi guru dan dosen ini menurut Pak Ibnu Hadi, membuat dia terbantu mengembangkan pembelajaran matematika yang membuat siswa lebih kreatif. Bu Indra pun menyebut bisa mendapat masukan untuk mengembangkan pembelajaran matematika yang lebih berkualitas.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.