Kisah Tota Sinaga, Kepala Sekolah Tangguh yang Dedikasikan Hidupnya untuk Kemajuan Sekolah

Mengenal sosok Tota Sinaga, Kepala Sekolah di Tanjung Jabung Timur, Jambi yang mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan sekolah dengan memegang prinsip bahwa guru bukanlah untuk mengejar status sosial, dan semata untuk mengejar kebutuhan materi. Guru adalah pengabdian mendidik anak bangsa untuk menjadi generasi yang berakhlak dan juga cerdas dengan meningkatkan kemajuan sekolah.

Tota Sinaga mengajak guru-gurunya berdiskusi sambil lesehan di lantai untuk menjaga keakraban dan kebersamaan.

Tona Sinaga saat ini menjabati kedudukan sebagai kepala sekolah di lingkngan Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi yang terus berupaya untuk meningkatkan pembelajara, budaya baca dan manajemen sekolah.

Ia telah menjadi guru sejak tahun 1986, dan mengatakan bahwa menjadi seorang guru tidak memberikannya status sosial dan kebutuhan materi.

Akan tetapi baginya, menjadi guru adalah pengabdian dalam mendidik anak bangsa untuk menjadi generasi yang berakhlak dan cerdas.

Lamanya pengalaman ia dalam menjadi seorang guru tentunya tidak terlepas dari suka dan duka.

“Sukanya bisa memberi ilmu yang berguna buat generasi penerus bangsa. Dukanya ketika saya sakit, dan sehingga harus melewatkan belajar bersama siswa,” ungkapnya.

Namun suka duka tersebut telah dilewatinya dan ia telah diberi amanat sebagai kepala sekolah kini sejak tahun 2010.

“Pengalaman saya menjadi kepsek mitra Program PINTAR Tanoto Foundation adalah ada perubahan terhadap sekolah yaitu dengan terlibatnya orang tua dalam kegiatan di sekolah selain itu ada perubahan yang sangat besar terhadap tekhnik mengajar guru yang lebih menarik bagi siswa.” terangnya.

Tota Sinaga lalu menyampaikan beberapa cara yang telah dilakukannya dalam mengelola sekolah sebagai kepala sekolah. ia mengajak guru, staf, dan orang tua untuk rapat bersama dan memberikan motivasi bahwa sekolah adalah tanggung jawab bersama, serta menyampaikan evaluasi tahunan sekolah.

“Meningkatkan prestasi sekolah dan meningkatkan rasa percaya orang tua dan masyarakat,” ujarnya.

“Saya mendorong agar para guru tetap semangat mengajar di masa pandemi dan saat ini yang sudah tatap muka terbatas,” terangnya.

Selain itu kepala sekolah juga menjadi panutan dalam memberikan suri tauladan kepada sekitarnya. Ia juga perlu untuk melengkapi sarana dan prasarana dalam internet untuk menghindari learning loss.

Tota mengaku bahwa ilmu bisa ia dapatkan dan ia sebarkan kembali, salah satunya yang telah didapatkan dari Program PINTAR Tanoto Foundation.

“Setelah dapat ilmunya, saya sampaikan kembali di sekolah saya untuk sebarkan kepada guru-guru maupun kepala sekolah lainnya,” pungkasnya.

Paguyuban orangtua adalah wujud partisipasi masyarakat, di samping komite sekolah. Maka didirikannya Paguyuban Orangtua juga menjadi salah satu upaya yang dilakukan guna mendukung kemajuan sekolah dengan musyawarah dan koordinasi bersama. Anggota pengurus juga beberapa telah dilatih oleh Tanoto Foundation, jelasnya.

“Semua bergotong royong, program peran serta masyarakat dan paguyuban orangtua siswa berjalan sesuai dengan program Dinas Pendidikan dan tentu saja ini berkat pelatihan dari Program PINTAR Tanoto Foundatiom,” ungkap Tota.

Ia mengungkapkan bahwa dengan mensosialisasikan pentingnya pembentukan paguyuban orangtua secara berkala. Hal ini membuat antisipasi orangtua dan kian menjadi stakeholder sekolah yang dapat menentukan keberhasilan dan kemajuan dunia pendidikan.

Artikel ini telah dipublikasikan oleh RadarJambi.co.id dengan judul “Kisah Tota Sinaga, Kepala Sekolah Tangguh yang Dedikasikan Hidupnya untuk Kemajuan Sekolah”, https://radarjambi.co.id/read/2021/09/27/27439/kisah-tota-sinaga-kepala-sekolah-tangguh-yang-dedikasikan-hidupnya-untuk-kemajuan-sekolah/.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.