Oleh Susi Enimiaty, S.Pd, SMPN 7 Tanjung Jabung Timur, Jambi
Susi Enimiaty, S.Pd, Guru SMPN 7 Tanjung Jabung Timur yang juga fasilitator daerah Program PINTAR Tanoto Foundation memanfaatkan media pembelajaran jarak jauh untuk mempresentasikan materi tentang benua dan samudra yang ada di dunia. Susi juga mendorong siswanya untuk membuat laporan pembelajaran dalam bentuk video yang berdurasi maksimal dua menit dan diunggah ke laman YouTube untuk jadi bahan diskusi selanjutnya.
Pandemi membuat guru kreatif dalam melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Berbagai macam cara dilakukan untuk terus memberikan pelajaran kepada peserta didik.
Kreativitas mengajar dari rumah yang awalnya terpaksa akan menjadi biasa. Tidak ada yang tahu pasti kapan pandemi akan berakhir. Pengalaman mengajar jarak jauh sekarang akan menjadi pengalaman yang sangat berarti bagi guru di Indonesia.
Setelah saya mendapatkan pelatihan pembelajaran daring Program PINTAR Tanoto Foundation, sekarang saya terbiasa mengajar menggunakan Zoom walaupun banyak kendala, seperti jaringan dan lainnya.
Saat ini saya seringnya menggunakan WhatsApp group (WAG) untuk proses pembelajaran jarak jauh. Sedangkan untuk Penilaian Harian (PH), Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) daring menggunakan Google Form.
Beri siswa pertanyaan pembuka
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) KD. 3.1 materi IPS kelas IX semester 1 tentang menelaah perubahan keruangan dan interaksi antar ruang negara-negara Asia dan benua lainnya yang diakibatkan faktor alam, manusia dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan manusia dalam ekonomi, sosial, pendidikan dan politik.
Model PJJ yang saya gunakan adalah WAG, Google Form dan Video Pembelajaran. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan.
Pada kegiatan pendahuluan di WAG, guru dan siswa saling sapa dan menanyakan kabar dan kesehatan. Tidak lupa mengingatkan prosedur kesehatan untuk mencegah covid-19. Setelah itu saya menanyakan kepada siswa tentang apa yang mereka tahu tentang benua yang ada di dunia dan samudra. Mereka menjawab menggunakan voice note dan dikirimkan ke WAG.
“Benua adalah daratan yang sangat luas dan dikelilingi lautan, Bu,” ujar Aulia Juwita Putri.
“Ada benua apa saja di dunia ini,” tanya saya.
“Benua Asia, Amerika, Afrika, Australia, dan Eropa, Bu,” kata Randi, siswa yang lain.
Tayangkan Video Pembelajaran untuk Mengenal Benua
Setelah pendahuluan, dilanjutkan dengan kegiatan inti, saya menayangkan materi berupa presentasi dan video tentang Benua dan Samudra. Mengajak mereka berkeliling dunia melalui tayangan video tentang benua-benua yang ada di dunia. Kemudian mengajak siswa untuk diskusi secara aktif. Mereka diminta untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari teman-temannya secara pleno.
“Jadi berdasarkan video yang saya tonton teori yang menyebutkan terbentuknya benua yang mana yang paling benar?,” tanya Randi Pratama, salah satu siswa kelas IX A.
Saya meminta siswa lain untuk menjawab, sebelum saya menyampaikan tentang teori yang tepat. Menurut Putri, “Teori yang benar adalah teori lempeng bumi karena ada pergerakan yang mempengaruhi,” ujarnya.
Selanjutnya saya menyampaikan bahwa teori yang mendekati kebenaran adalah teori Pergeseran Lempeng bumi, ini dibuktikan dengan terjadinya pergerakan tiap tahun pada daratan pada saat pergeseran lempeng (dalam bentuk gempa bumi).
Membuat Laporan Sederhana dan Unggah Video Pembelajaran ke YouTube
Tahap berikutnya, saya meminta siswa membuat laporan sederhana kenapa terjadinya benua dan teori mana yang mendekati kebenaran.
“Terjadi proses terbentuknya benua, awalnya benua itu hanya satu, karena terjadi pergeseran lempeng sehingga terpisah antara satu benua dengan benua lainnya, karena terus terjadi pergeseran sekarang menjadi enam benua,” ujar Septi, salah seorang siswi.
Kemudian, tahap berikutnya adalah mendorong komunikasi antara siswa dengan siswa lainnya dan siswa dengan guru di WhatsApp, siswa diberikan tugas selama satu minggu untuk menuangkan kembali isi materi video yang telah mereka tonton ke dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube.
Video yang dibuat durasinya paling lama dua menit, kemudian setiap siswa diminta mengirimkan tautan videonya ke WhatsApp dan mengunggahnya ke media sosial yang dimiliki dengan menandai gurunya.
Pada tahap penutupan pembelajaran, saya mendorong siswa untuk memberikan kesimpulan setelah dipastikan mereka memahami materi yang dibahas. Lalu dibagikan daftar hadir berupa angket tentang refleksi serta umpan balik PJJ melalui Google Form. Siswa diminta menanggapi tentang kejelasan materi yang disampaikan.
Sebagian siswa memberi tanggapan positif atas pembelajaran yang dilakukan, seperti yang diungkapkan Septi salah satu siswi kelas tersebut bahwa dia merasa senang walaupun hanya melalui WAG pembelajaran tetap seru karena bisa menonton Video Pembelajaran yang menarik dan bisa mengasah kemampuan untuk mengungkapkan pendapat melalui video yang saya buat.
Septi, Putri, dan Randi mengaku walaupun pembelajarannya dilaksanakan secara daring namun pembelajaran sangat hidup, karena adanya interaksi guru dan siswa.
“Senang, tetap jalan komunikasinya,” ujar Randi.
Poin pengembangan pembelajarannya lainnya adalah siswa dapat mempelajari karakteristik dari masing-masing benua, misalnya benua Eropa kenapa disebut benua biru, kenapa benua Amerika disebut benua merah.
Artikel ini telah dipublikasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Timur / disdik.tanjabtimkab.go.id dengan judul “Kenalkan Ragam Benua, Ajak Siswa Berkeliling Dunia Melalui Peta”, https://disdik.tanjabtimkab.go.id/pintarberbagi/detail/88/kenalkan-ragam-benua-ajak-siswa-berkeliling-dunia-melalui-peta.