Jamboard dan LarCa, Media Inovatif Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Talkshow diadakan oleh GM Radar Pekalongan dalam membahas aplikasi media pembelajaran yang mampu membantu siswa memahami materi. Zayyinul Firdaus memperkenalkan LarCa, Larutan Campuran dan Aloysius Kristiyanto kepala SMPN 29 memperkenalkan Jamboard sebagai praktik baik.

Guru SDN 1 Brangsong Kendal, Zayyinul Firdaus, tunjukan aplikasi pembelajaran yang dibuatnya, dengan praktik baiknya berjudul “LarCa, aplikasi enguat proses MIKiR dalam pembelajaran IPA sekolah dasar.

Talkshow berformat podcast ini dipandu GM Radar Pekalongan, Ade Asep Syarifuddin, dan disiarkan melalui kanal Zoom Radar Pekalongan Mengedukasi dan Menginspirasi.

Kedua narasumber mampu menjelaskan bagaimana media pembelajaran melalui aplikasi ini membantu siswa memahami materi. Seperti yang dilakukan Zayyinul Firdaus melalui aplikasi LarCa, Larutan Campuran, yakni sebuah media yang dibuat untuk anak-anak melakukan live virtual.

“Dengan aplikasi tersebut anak-anak tidak hanya melakukan kegiatan percobaan di dunia nyata melalui proses MIKiR, akan tetapi juga melakukan percobaanya di live Virtual,” kata Zayyinul.

Menurut dia, di tengah pandemi, teknologi adalah penghubung terbaik guru dan murid, sehingga guru harus melek teknologi dan berimprovisasi. “Tidak sebatas guru bikin video pembelajaran, dikasih tugas, anak-anak mengerjakannya dan selesai. Tapi harus ada proses berfikirnya, berdiskusi dan terjadi komunikatif,” jelasnya.

Lanjut Zayyinul, bahwa proses pembelajaranya, sesuai dengan konsep mikir anak-anak dilibatkan untuk mengamati, mencoba dulu, mengkomunikasikan dan merefleksi. Seperti yang diterapkanya di mata pelajaran (Mapel) IPA yang diampunya.

Dengan aplikasi LarCa, anak-anak membuat percobaan kecil terkait dengan larutan campuran homogen dan heterogen dengan mempersiapkan alat tembakan. “Aplikasi LarCa baru diberikan untuk mempertebal pemahaman mereka sebagai laboratorium virtual sehingga mereka bisa mencoba sendiri di rumah,” tandasnya.

Sementara narsum kedua adalah Kepala SMPN 29 Semarang, Aloysius Kristiyanto, melalui praktik baik berjudul “Jamboard Jadikan Pembelajaran Lebih Atraktif”.

“Pelajaran matematika hanya diterangkan dengan bercerita, bagaiman anak-anak bisa paham. Pelajaran ini kan identik dengan kedisiplinan terhadap aturan aturan yang telah ditentukan sebagai ilmu pasti. Harusnya cara pengajarannya dipraktikkan ditulis langkah demi langkah sesuai dengan materi yang diajarkan,” kata Aloysius yang juga mengajar matematika.

Akhirnya dia memilih Jamboard yang ada di Google Clasroom sebagai media pendukung pembelajaran. Dengan papan tulis digital, guru bisa melakukan pembelajaran Mapel Matematika kepada siswa.

“Guru menuliskan materinya disitu dari membuat sebuah pertanyaan dan menyajikan soslusi-solusi. Melalui jamboard anak didik juga bisa melakukan diskusi. Alasan lainya gunakan media ini, di era pandemi anak-anak seperti robot. Saat PTM satu dengan yang lainnya mereka tidak kenal. Luar biasa, bahkan ini juga bisa diterapkan pada pembelajaran Mapel lainya. Dengan Jamboard jawaban anak bisa dilihat oleh orang lain” jelas Aloysius.

Sementara itu, moderator Ade Asep Syarifuddin mengatakan, pembelajaran inovatif yang didukung aplikasi-aplikasi yang smart dapat memberikan pencerahan bagi siswa dan memudahkanya dalam menerima materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

“Mudah-mudahan siswa sekarang akan menjadi pemimpin karena hasil dari guru yang luar biasa,” katanya sebelum menutup talkshow. 

Artikel ini telah diterbitkan oleh Radar Pekalongan, dengan judul “Jamboard dan LarCa, Media Inovatif Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19“, https://radarpekalongan.co.id/144297/jambord-dan-larca-media-inovatif-pembelajaran-di-masa-pandemi-covid-19/2/

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.