Jalur Rempah Nusantara, Jalur Kemakmuran Dunia

Oleh Muhchamad Haris Tarmidi, guru IPS SDN 1 Puguh, Kendal, Jawa Tengah dan didukung oleh Tanoto Foundation.

Salah satu jalur perdagangan dunia merupakan jalur sutra yang menjadi bagian dari sejarah dunia. Kemudian artikel ini lebih jauh menjelaskan beberapa fakta tentang jalur sutra, perjanjian Saragosa dan jalur rempah.

Ilustrasi berjudul ‘Embarkasi dan Keberangkatan Columbus dari Pelabuhan Palos’, dilukis pada penjelajahan samudra pertama Columbus pada 3 Agustus 1492.

Jalur sutra atau silk road pernah merajai jalur perdagangan dunia. Padahal, kita juga punya jalur perdangan yang banyak membawa kemakmuran bagi bangsa-bangsa di Eropa.

Ya, jalur itu adalah Jalur Rempah (Spice Road) Nusantara. Jalur Sutra merupakan jalur perdangan yang menghubungkan negara China hingga Asia Selatan, Asia Barat, dan Eropa. Jalur ini didominasi melalui jalur daratan.

Namun memasuki Abad Pertengahan, jalur sutra mendadak sepi. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Hal ini terjadi semenjak jalur maritim yang digunakan oleh para penjelajah samudera untuk mencari kemakmuran dengan komoditas utamanya yakni rempah-rempah, ditemukan.

Perjanjian Saragosa

Majunya maritim di dunia telah melahirkan dua raksasa pelayaran yakni Spanyol dan Portugis. Persaingan mengejar kemakmuran melalui penguasaan rempah-rempah hingga ke ujung dunia pun dilakukan oleh keduanya.

Hingga Spanyol tiba di Maluku yang merupakan daerah kekuasaan Portugis. Portugis menunggangi Kesultanan Ternate guna mendapat monopoli perdagangan rempah.

Hal yang sama dilakukan oleh Spanyol, dengan menjalin kerjasama dengan Kesultanan Tidore. Pada akhirnya keduanya berperang. Karena perang yang berkepanjangan dan tak berkesudahan, akhirnya mereka sepakat untuk mengadakan perjanjian.

Mereka bersepakat bahwa Portugis menguasai seluruh benua Asia dan pulau-pulau lain yang sudah ditemukan. Sedangkan Spanyol mendapatkan wilayah di samudera Pasifik serta Filipina. Kesepakatan yang ditandatangani pada 22 April 1529 tersebut dikenal dengan Perjanjian Saragosa.

Geoekonomi Nusantara

Apa yang diperebutkan dalam Perjanjian Saragosa tersebut, penguasaan rempah-rempah menjadi sumber kemakmuran baru. Seolah sudah ditakdirkan bahwa Nusantara menjadi pemain utama dalam mendatangkan kemakmuran dunia.

Selain sumber kemakmuran berupa rempah-rempah, wilayah Indonesia menjadi salah satu jalur pelayaran dunia yang sangat penting. Tercatat kita memiliki empat dari tujuh selat utama pelayaran dunia. Keempat selat tersebut adalah Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Makassar.

Sangat strategisnya letak wilayah Indonesia mampu membuat para penjelajah Eropa terkesima dan ingin menguasainya.

Apa yang bisa dipelajari dari Jalur Rempah?

Rempah Nusantara telah membawa Portugal, Spanyol, Inggris, bahkan Belanda ke zaman keemasan mereka.

Negara-negara Eropa menjadi makmur dan berlimpah harta karena pasokan rempah-rempah. Mereka datang berbondong-bondong dengan alibi utama berdagang dengan masyarakat lokal. Namun dengan kekuatan militer, mereka berusaha memonopoli perdagangan dengan keuntungan sebesar-besarnya bagi mereka.

Kini setelah komoditas rempah telah bisa dipenuhi dari belahan dunia mana pun, perdagangan utama dunia bergeser. Dari apa yang ada di atas permukaan tanah, menjadi apa yang ada di dalam tanah. Dari rempah-rempah, menjadi mineral dan tentu saja minyak bumi.

Namun, pergeseran komoditas utama perdagangan dunia tetap tidak mampu menggeser peran strategis dari bangsa Indonesia. Karena dari letaknya, kita tetap ada di jalur perdagangan dunia.

Sedangkan dilihat dari komoditas perdangan, kita juga kaya akan bahan mineral. Di era globalisasi, hubungan dengan seluruh bangsa yang ada di dunia tidak dapat dihindari. Termasuk di dalamnya hubungan perdagangan.

Maka sudah seharusnya kita bersikap selektif dan kritis atas segala kekayaan alam yang akan dikelola bersama atau di perdagangkan dengan bangsa lainnya.

Semoga bangsa dan rakyat Indonesia sebagai penikmat posisi strategis ini, mampu menjaga serta memafaatkan keunggulan geografis tersebut menjadi suatu daya ungkit tersendiri. Sehingga jalur rempah Nusantara dapat menjelma menjadi salah satu penompang kemakmuran rakyat Indonesia

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.