Gunakan LKPD Sebagai Media Interaktif Pembelajaran

Totaria Simbolon, guru matematika SMPN 3 Kabanjahe, Karo, Sumatra Utara menggunakan LKPD yang mengandung perpaduan antara unsur MIKiR (mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi), pertanyaan PIT (produktif, imajinatif dan terbuka) dan keterampilan khas Matematika. Penggunaan LKPD ini bertujuan memberikan siswa kesempatan untuk mengalami, berpikir kritis, dan memperluas wawasan siswa-siswi terhadap suatu masalah.

Totaria Simbolon menunjukkan salah satu LKPD interaktif yang dibuat untuk PJJ.

Proses pembelajaran di masa pandemi memiliki tantangan tersendiri bagi guru dan peserta didik. Untuk itu, Guru Matematika SMPN 3 Kabanjahe merancang pembelajaran dengan menggunakan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) sebagai salah satu media interaktif dalam proses pembelajaran jarak jauh.

“Di masa pandemi pembelajaran harus disampaikan dengan cara yang tidak biasa yaitu secara tatap maya maupun luring. Guru harus tetap mampu menghadirkan pembelajaran bermakna dan menyenangkan agar peserta didik tetap dapat belajar dengan baik menggunakan media interaktif,” ujar Guru Matematika SMPN 3 Kabanjahe, Totaria Simbolon, S.Pd.

Totaria Simbolon yang juga Fasilitator Daerah (Fasda) Tanoto Foundation ini menyebutkan, guru inspiratif akan selalu berupaya merancang pembelajaran dengan sekreatif mungkin dan tidak mudah menyerah dengan keadaan, akan tetapi ia mampu merancang pembelajaran aktif yang dapat mendorong siswanya berpikir kreatif. Guru juga bisa mengajak siswanya membuat berbagai inovasi dan kreativitas.

“Menyingkapi hal tersebut saya merancang pembelajaran dengan menggunakan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran,” ujarnya.

Dia menjelaskan, LKPD merupakan sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga terbentuk interaksi efektif antara peserta didik dengan pendidik. Selain itu, dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar peserta didik. Berbeda dengan LKS yang selama ini dikenal berupa soal-soal yang diberikan kepada siswa agar siswa lebih memahami materi yang sedang dipelajari.

“LKPD yang digunakan adalah LKPD yang mengandung unsur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, Refleksi) yang dikembangkan Tanoto Foundation dan pertanyaan PIT (Produktif, Imajinatif dan Terbuka) yang dipadukan dengan keterampilan khas matematika yang berupa penalaran, representatif, koneksi dan komunikasi,” jelas Totaria Simbolon.

Lebih lanjut dijelaskan, Produktif yaitu pertanyaan yang diajukan pada LKPD adalah pertanyaan untuk mendorong peserta didik melakukan sesuatu terlebih dahulu baru dapat menjawab pertanyaan. Imajinatif yaitu mendorong peserta didik berimajinasi untuk dapat menjawab pertanyaan. Sedangkan Terbuka berarti pertanyaan yang dibuat memiliki jawaban alternatif tidak hanya memiliki satu jawaban, yang diharapkan membuka wawasan peserta didik terhadap sesuatu masalah.

“Salah satu LKPD yang saya gunakan adalah LKPD Memeriksa Kebenaran Teorema Pythagoras. Peserta didik melakukan kegiatan-kegiatan yang ada pada LKPD. Peserta didik mengalami dengan membuat tiga buah persegi dari kertas berpetak dengan panjang sisi a= 3 satuan, b= 4 satuan dan c= 5 satuan,” ujarnya.

Kemudian, peserta didik menggunting ketiga persegi dan menempelkannya pada karton sehingga dua dari empat sudut mereka saling berimpit dan membentuk segitiga siku-siku. Peserta didik diminta menghitung jumlah kotak pada persegi 5 satuan dan membandingkan hasilnya dengan jumlah persegi pada 3 satuan dan 4 satuan.

“Peserta didik diajak untuk bernalar mencari hubungan antara ketiga persegi tersebut dan menyimpulkannya. Selanjutnya peserta didik melakukan hal yang sama pada sisi-sisi segitiga yang lain dengan melengkapi tabel yang ada pada LKPD,” sebutnya.

Dia menyebutkan, peserta didik kemudian berdiskusi tentang hubungan antara ketiga persegi tersebut, dan mencoba menyimpulkannya. Selanjutnya mempresentasikan hasil karya dengan rekaman suara atau video dan mengirimkannya pada grup WA.

Menurutnya, dengan menggunakan LKPD seperti ini pembelajaran abad 21 yang berpusat pada peserta didik diharapkan dapat tercapai. Peserta didik lebih aktif, kreatif dan imajinatif. Sekalipun pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh materi pembelajaran tetap dapat dipahami dengan baik.

“Pada pembelajaran ini peserta didik dapat menemukan bahwa Teorema Pythagoras yang menyatakan jumlah Kuadrat sisi miring segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi siku-sikunya,” pungkasnya.

Artikel ini telah dipublikasikan oleh Waspada.id dengan judul “Gunakan LKPD Sebagai Media Interaktif Pembelajaran“, https://waspada.id/pendidikan/gunakan-lkpd-sebagai-media-interaktif-pembelajaran/.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.