Gim Cakram Literasi yang dapat Meningkatkan Daya Tarik Belajar Siswa

Nurfaidah merupakan seorang guru di SDN 131, Kota Jambi yang berinovasi dalam menggunakan gim Cakram Literasi (Cakli) untuk meningkatkan minat dan variasi dalam pelatihan Program PINTAR Tanoto Foundation. Metode pembuatan gim lalu dilakukan dengan alat dan bahan yang mudah ditemukan, dan praktis untuk dipraktikkan dengan hasil yang memuaskan.

Gim Cakram Literasi yang dibuat oleh Nurfaidah untuk memotivasi siswa belajar literasi.

Menyiapkan materi pembelajaran untuk siswa terkadang dapat menjadi suatu tantangan bagi guru, khususnya di masa pandemi dimana sistem pengajaran terpaksa harus dilakukan secara daring dan harus bergantung kepada gawai dan internet.

Maka dalam perubahan cara pengajaran ini, guru juga harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk memastikan bahwa bahan ajaran dapat diserap oleh siswa dengan baik, dan berkesan bagi mereka dalam segala keterbatasan yang didapatkan oleh pengajaran daring. Begitu juga sebaliknya di posisi siswa, dimana mereka menginginkan suatu pembelajaran yang menarik dan tidak jenuh dalam pembelajaran di rumah.

Seperti biasa, pembelajaran dilakukan dengan memberikan materi melalui WhatsApp Group (WAG) dan mendengarkan rekaman atau ceramah oleh guru. Akan tetapi, melihat sikap dan respons siswa yang tidak menunjukkan antusiasme terhadap sistem yang cukup monoton dan menantang, maka dibutuhkannya daya tarik dalam pengajaran yang melibatkan siswa secara langsung.

Dengan adanya inovasi dalam pengajaran, diharapkan bahwa siswa dapat menjalankan tugas dan mengerti akan pengajaran yang diberikan lebih dalam, serta tidak bergantung kepada orang tua di rumah yang tidak bisa dipastikan mengerti akan materi siswa.

Gim Cakram Literasi sebagai Solusi

Pada umumnya gim merupakan permainan yang disukai masyarakat dengan tidak memandang usia, karena sifat gim yang dapat meningkatkan adrenalin dan dinanti-nantikan oleh pemain. Melihat kesempatan ini, Nurfaidah memanfaatkan pembelajaran melalui gim yang bernama Cakram Literasi.

Hal ini ditujukan untuk meningkatkan antusiasme siswa dan memberikan variasi pembelajaran yang menarik agar pembelajaran siswa dapat lebih menyenangkan di rumah. Gim ini juga tentunya hanya membutuhkan peralatan yang minim dengan bahan yang mudah ditemukan, yaitu kardus bekas, kertas, spidol / krayon berwarna, dan jarum pentul.

Langkah pertama dalam pembuatan gim ini adalah dengan memotong kardus dan kertas HVS dalam bentuk lingkaran yang menggunakan cetakan piring makan atau jangkar dan menempelkan kertas HVS tersebut kepada kardus.

Setelah terbuat alas lingkaran, langkah selanjutnya adalah membentuk panah dan membagi-bagi lingkaran tersebut menjadi 4 bagian sama besarnya untuk diisi pertanyaan yang akan diberikan terhadap siswa. Setelah itu, ke empat bagian yang telah diisi pertanyaan diwarnai untuk membedakan setiap pertanyaan yang berbeda.

Untuk menyempurnakan gim Cakram Literasi, langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan menusukkan panah yang telah dibentuk dengan jarum pentul di tengah lingkaran untuk memutar panah dalam menentukan pertanyaan.

Permainan ini dilakukan dengan memutar anak panah pada saat pembelajaran berlangsung, dan memberikan pertanyaan acak kepada siswa agar mereka dapat mempersiapkan materi pembelajaran dan siap untuk menjawab pertanyaan yang akan dilontarkan saat pengajaran virtual berlangsung. Karena dapat dilakukan secara virtual oleh guru saat pembelajaran melalui Google Meet, Zoom, maupun media lainnya, gim ini menjadi sebuah keuntungan jika membutuhkan variasi lain pembelajaran.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.