Restia Diah Utami, S.Pd, guru kelas II SDN 81/X Pematang Rahim, Tanjung Jabung Timur, Jambi mengembangkan program literasi, mulai dari pojok membaca, membaca mandiri, sampai membaca bersama dengan memanfaatkan buku besar (big book) yang dapat menarik perhatian dan meningkatkan gairah siswa untuk belajar.
Demi meningkatkan kemampuan literasi siswa kelas awal, Restia membuat buku besar sendiri. Mengapa? Selain dapat menarik perhatian siswa, mereka juga tidak kehilangan gairah dalam belajar melalui buku besar tersebut.
Media buku besar ini sangat membantu siswa dalam memahami makna kata dan memahami isi cerita dari buku. Berkat pelatihan dari Program PINTAR Tanoto Foundation saya bisa membuat buku besar.
Buku besar yang dibuat memiliki ukuran, tulisan, dan gambar yang besar. Biasanya ukuran buku besar menggunakan ukuran A3 model drawing book. Guru dapat memilih dengan isi cerita atau topik yang disesuaikan dengan minat baca siswa sesuai dengan tema pelajaran.
Cara membuatnya sederhana yaitu guru menentukan terlebih dahulu tema. Kali ini saya memilih tema Gotong Royong. Saya menyusun outline yang akan ditulis, lalu membuat pola gambar yang sesuai dengan tema dan bacaan, dan terakhir mewarnai sesuai dengan kebutuhan.
Isinya tentang Ina dan Dina yang bergotong royong bersama teman-teman sekelasnya membersihkan kelas. Ada yang menyapu lantai kelas, membersihkan jendela, dan menata kelas. Penggunaan buku besar ini juga bisa mengasah imajinasi siswa dan mendorong mereka untuk berani menyampaikan pendapatnya.
Dalam pembelajaran, saya ingin melibatkan orang tua untuk mengajarkan buku besar tersebut kepada anak-anaknya. Hal ini agar orang tua juga bisa menjadi pendongeng bagi anak-anaknya.
Membuat RPP dan memanfaatkan WhatsApp
Sebelum pembelajaran jarak jauh dilaksanakan bersama siswa, saya membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terlebih dulu. Membuat RPP adalah hal biasa bagi guru, namun butuh komitmen untuk tetap membuatnya di masa pandemi.
Setelah membuat RPP, saya membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) yang berisi penugasan siswa membaca kata, memahami kata, dan menuliskan kembali isi cerita dengan kata-kata dan pikiran siswa sendiri.
Saya memanfaatkan grup WhatsApp kelas yang sudah ada. Walaupun sudah ada sebelum pandemi Covid-19, namun kini grup tersebut sangat bermanfaat sekali di masa sekarang.
Saya menyapa satu persatu siswa, mengabsen mereka. Apakah ada yang belum masuk dari total siswa saya sebanyak 25 orang.
Setelah mengabsen lalu saya menyampaikan maksud dan tujuan pembelajaran. Sebelum itu saya juga memastikan orang tua mendampingi anaknya ketika pembelajaran jarak jauh akan dimulai.
Siswa tampak antusias mengikuti belajar dari rumah, terbukti dari pertanyaan yang diajukan di grup WhatsApp, semua siswa meresponsnya yang dibantu oleh orang tua siswa. Saya juga menyampaikan tata tertib agar semuanya berjalan dengan lancar.
Menggunakan media buku besar
Pembelajaran pun dimulai, materi yang akan dipelajari mengenai kegiatan gotong royong di sekolah melalui buku besar. Satu persatu per halaman saya kirimkan kepada grup WhatsApp kelas.
Saya memfoto satu persatu buku besar tersebut yang berjumlah delapan halaman. Hal ini agar siswa dan orang tua memahami terlebih dahulu urutannya. Setelah memfoto, saya menjelaskan cara menggunakan buku besar tersebut yang akan digunakan oleh orang tua untuk membacakan isinya kepada anaknya.
Selain memfoto, saya juga memperagakan penggunaan buku besar tersebut melalui video. Hal ini agar dapat memudahkan orang tua dalam penggunaan buku besarnya nanti.
Cara menggunakan buku besar, pertama saya menjelaskan dulu materi apa yang akan disampaikan. Namun tidak langsung menunjukkan judul, agar siswa tetap antusias dan merasa penasaran dengan apa yang ada di dalam buku besar tersebut.
Saya lalu membuka buku tersebut, di halaman pertama sambil meminta siswa untuk melihat gambar.
“Kira-kira kalau gambarnya seperti ini apa judulnya yang ya anak-anak,” tanya saya melalui video. Kemudian salah satu anak diminta menjawabnya. Begitu seterusnya sampai halaman terakhir.
Setelah selesai membaca buku, saya menanyakan sikap yang harus ditiru dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengajukan pertanyaan, “Setelah membaca cerita tadi, sikap apa saja yang bisa kamu contoh?,” dan sebagainya.
Saya lalu meminta orang tua untuk mendokumentasikan anaknya ketika melakukan kegiatan gotong royong bersama orang tua di rumah melalui grup WhatsApp.
Terakhir, sebelum pembelajaran usai, saya meminta refleksi dari setiap orang tua dan siswa.
“Saya senang sekali, bisa belajar bersama dengan anak. Anak saya jadi tertarik belajar, gambar dan tulisan harus menarik agar siswa lebih tertarik dengan media pembelajaran buku besar,” kata Isminah orang tua siswa dari Gusfa Maya Sari.
Ditanya apa judul buku besarnya, Maya sang anak menjawab, “Judulnya gotong royong sama teman-teman.” Maya juga mengaku kangen ke sekolah untuk belajar bersama teman-temannya.