Buat Iklan melalui Hybrid Learning, PTM Terbatas dan Tatap Maya Bersamaan

Pada pembelajaran hybrid ini, guru memanfaatkan Zoom sebagai jembatan antara siswa yang melaksanakan PTM terbatas dan tatap maya secara bersamaan. Siswa difasilitasi belajar membuat iklan, slogan, dan poster bertema pendidikan.

Guru memfasilitasi pembelajaran hybird yang memfasilitasi siswa membuat Iklan, slogan, dan poster bertema pendidikan melalui PTM terbatas dan tatap maya.

Oleh Metty Hartina, Guru Bahasa Indonesia SMPN 21 Batang Hari, Jambi

Walaupun dalam pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas siswa dibatasi jumlahnya, tetapi saya mengupayakan semua siswa bisa tetap belajar bersama. Caranya, dengan menyelenggarakan pembelajaran hybird atau PTM terbatas dan pembelajaran tatap maya dilaksanakan bersamaan.

Seperti saat siswa kelas VIII-1 belajar tentang menyajikan gagasan, pesan, ajakan dalam bentuk iklan, slogan dan poster secara lisan dan tulis. Saya membagi siswa menjadi dua kelompok belajar, yaitu kelompok A 16 siswa belajar melalui PTM terbatas dan kelompok B 20 siswa belajar melalui Zoom. Mereka bergantian tiga hari belajar di sekolah dan tiga hari belajar dari rumah.

Walaupun begitu setiap hari siswa tetap belajar bersama. Siswa yang belajar dari rumah, mereka mengikuti tatap maya melalui Zoom yang waktunya bersamaan dengan kelas tatap muka.

Semua Siswa Bisa Belajar

Kegiatan pembelajaran saya mulai dengan meminta siswa mengamati contoh gambar iklan, slogan, dan poster yang ditayangkan melalui Power Point. Siswa yang mengikuti kelas tatap muka bisa melihatnya melalui tayangan di proyektor, sedangkan siswa yang belajar daring melihat melalui share screen di Zoom. Dari gambar tersebut, siswa diminta menjelaskan pemahaman mereka tentang iklan, slogan, dan poster beserta ciri-cirinya.

“Iklan, slogan, dan poster sama-sama memberikan pesan yang bertujuan untuk membujuk publik. Perbedaannya, iklan merupakan perpaduan dari unsur gambar, gerak, dan suara. Slogan lebih menunjukkan kata-kata. Sedangkan poster kekuatan pada gambar dan kata-kata,” demikian penjelasan Aulia salah seorang siswa kelas VIII-1.

Mengamati Video Bersama

Pada kegiatan inti, saya menayangkan video tentang menyajikan iklan, slogan dan poster. Siswa yang berada di Zoom mereka menyaksikan video melalui share screen guru dengan tautan berikut https://youtu.be/4o-oVkHkiGg.

Siswa yang mengikuti PTM terbatas juga langsung mengamati video melalui proyektor, sama seperti video yang diamati siswa di Zoom. Berdasar video tersebut, saya meminta siswa menjelaskan kembali pemahamannya tentang iklan, slogan, dan poster.

Setelah semua siswa sudah memahami konsepnya, saya menugaskan siswa mengamati ilustrasi tulisan berikut ini.

Semenjak virus Covid-19 melanda dunia, pendidikan berjalan dengan lesu. Banyak peserta didik yang malas dan tidak mau mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan berbagai alasan. Sebagai generasi penerus bangsa, maka kalian wajib mengingatkan dan mengajak teman kalian untuk selalu mengutamakan pendidikan. Lewat sebuah iklan, slogan, dan poster ajaklah teman kalian untuk kembali bersemangat belajar meski dari rumah. Tuangakan ide kalian/buatlah ajakan tersebut dalam bentuk iklan pendidikan, poster pendidikan, dan slogan pendidikan.

Ilustrasi inilah yang nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah iklan, slogan, dan poster. Untuk mendorong interaksi siswa, mereka saya bentuk menjadi beberapa kelompok kecil. Siswa di Zoom melakukan diskusi melalui fasilitas breakout room, yang ikut kelas PTM terbatas membentuk kelompok kecil tetapi tetap menjaga jarak. Mereka berdiskusi untuk menentukan jenis iklan, slogan, dan poster yang tepat sesuai dengan ilustrasi. Siswa juga mendiskusikan gambar atau objek yang tepat untuk dijadikan iklan, slogan dan poster.

Selesai berdiskusi, perwakilan siswa di Zoom menyampaikan hasil diskusinya, yang didengar dan disimak oleh teman-temannya yang berada di Zoom maupun dan kelas. Siswa lain menanggapinya.

“Kami akan membuat iklan berjenis layanan masyarakat bertema pendidikan. Hanya kami masih belum mendapatkan ide gambar yang menjadi ilustrasinya,” kata perwakilan kelompok 1 yang berada di kelas.

“Saran saya, kelompok 1 bisa menggunakan gambar buku yang terbuka kemudian diisi dengan kata-kata iklan layanan masyarakat. Misalnya berupa pemberitahuan pentingnya belajar dan membaca buku,” kata Xavier, salah seorang siswa di Zoom memberi saran.

Kembangkan Kreativitas Individu

Langkah pembelajaran selanjutnya, dari ilustrasi dan bahan diskusi tadi, siswa secara individu mengembangkan idenya untuk membuat iklan, slogan, dan poster. Mereka boleh memilih salah satu dari tiga jenis tugas yang dikerjakan, iklan, slogan, atau poster saja sesuai minat dan kemampuannya. Ternyata hasilnya sangat menarik.

Misnawati mempresentasikan hasil karyanya berupa sebuah slogan dengan gambar seorang anak sedang membaca buku. Kalimat slogannya adalah Ayo Membaca. Membaca adalah Jendela Dunia.

Igustinalia Putri mempresentasikan hasil karyanya berupa iklan layanan masyarakat tentang Manfaat Belajar dari Rumah.

Anhar Oseri, mempresentasikan karyanya berupa poster yang berisi tentang ajakan membaca. Satu Buku yang Kita Baca, Sejuta Ilmu yang Kita Dapat.

Di akhir pembelajaran, saya meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang diperolehnya dan saya memberikan penguatan. Untuk refleksi, siswa menjawab pertanyaan apa yang sudah dipelajari, dan bagaimana perasaan mereka menerima pelajaran hari ini.

Siswa di Zoom dapat memberikan jawaban refleksinya pada chat Zoom, sedangkan siswa di kelas, menjawab pertanyaan refleksi di kertas post it. Dari refkeksi siswa dapat disimpulkan mereka senang melakukan pembelajaran hari ini. Senang mengikuti tatap maya melalui Zoom, dan senang melakukan pembelajaran bersama-sama.

Artikel ini telah dipublikasikan oleh Jambi Ekpres dengan judul “Buat Iklan melalui PTM Terbatas dan Tatap Maya Bersamaan“, https://www.jambiekspres.co.id/read/2021/10/29/49905/buat-iklan-melalui-ptm-terbatas-dan-tatap-maya-bersamaan

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.