Selama belajar dari rumah di masa pandemi Covid-19, teknologi menjadi teman akrab bagi guru. Tak terkecuali Nurfaidah (35), guru SDN 131 Kota Jambi. Nurfaidah mengaku, selama pandemi menjadikannya proses pembelajaran siswa harus dilakukan jarak jauh. Hal yang ia lakukan adalah bagaimana caranya mencegah kebosanan siswa. Ia pun mengoptimalkan peran teknologi dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
Selama belajar dari rumah di masa pandemi Covid-19, teknologi menjadi teman akrab bagi guru. Tak terkecuali Nurfaidah (35), guru SDN 131 Kota Jambi.
Nurfaidah mengaku, selama pandemi menjadikannya proses pembelajaran siswa harus dilakukan jarak jauh.
Hal yang ia lakukan adalah bagaimana caranya mencegah kebosanan siswa. Ia pun mengoptimalkan peran teknologi dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
Salah satu yang digunakannya adalah dengan menggunakan media TikTok, mengingat TikTok saat ini menjadi aplikasi media sosial yang digandrungi oleh siapa saja, tidak hanya orang dewasa, remaja tetapi juga anak-anak.
Ia memilih memanfaatkan aplikasi TikTok untuk membuat konten belajar agar siswanya senang.
“Saya menanyakan kepada anak-anak, mau dibuatkan video apa, rata-rata mereka menjawab saya membuat TikTok. Ya sudah saya buatlah video dengan aplikasi TikTok. Ternyata mereka sangat senang,” ujar Nurfaidah yang juga guru mitra Tanoto Foundation ini, Kamis (18/2/2020).
Nurfaidah mengakui terus berinovasi agar siswa tidak merasa bosan ketika belajar, karena biasanya ia menggunakan Zoom ketika belajar jarak jauh. “
Lama-lama kan bosan juga terus menggunakan Zoom, jadi diselingi dengan pembuatan media belajar dengan menggunakan TikTok,” ujarnya.
Nurfaridah mengatakan, siswanya tertarik pada video TikTok karena melihat konten kreatif yang dibuat olehnya.
“Saya buat ringkasan materinya, sehingga ketika saya meminta siswa membaca materi tentang energi pada mapel IPA, saya tinggal buat summary atau ringkasannya saja dari materi tersebut,” ujarnya.
Perlu Didampingi Orangtua
Menurut Nufa, panggilan akrabnya, peran orangtua juga perlu karena paling tidak mereka diminta mendampingi untuk melihat video pembelajaran melalui TikTok tersebut. “
Agar anak tidak melihat konten yang lain, sehingga bisa lebih fokus ke materi ajar,” katanya.
Perempuan yang akrab disapa Nufa ini mengakui, materi pembelajaran dengan TikTok digemari oleh anak-anak sebagai bahan belajar.
Salah satu materi yang dijadikan tugas adalah pelajaran Bahasa Indonesia tentang cara mudah membuat peta pikiran.
“Selain itu, materi yang dilihat melalui TikTok bisa didiskusikan bersama orantua,” katanya.
Eny Wahyuni (41), orangtua M Abiyu Lakeswara (11), siswa kelas VB SDN 131 Kota Jambi, mengaku senang anaknya memiliki ragam pilihan media belajar yang dibuat gurunya untuk Bayu, panggilan akrab anaknya.
Bagi Eny, dengan melihat materi ajar melalui Tik Tok, pembalajaran menjadi begitu menyenangkan. “
Bayu jadi senang belajarnya, tidak bosan dengan zoom terus,” kata Eny.
Menurut pengakuan Bayu sendiri yang sudah hampir satu tahun belajar dari rumah, ia menginginkan adanya materi ajar yang bisa cepat dipahami. Karena tidak cukup hanya membaca buku dan belum tentu paham.
“Kalau dengan TikTok kan bisa tahu pelajaran itu poinnya apa saja sih,” ujar Bayu.
Atas apa yang dilakukan gurunya, Bayu pun tertantang untuk membuat TikTok dengan membuat materi pembelajaran juga.
“Pengin sih, jadi habis Bayu baca terus dirangkum dan dibuat videonya melalui TikTok,” pungkas Bayu.
Artikel ini telah dipublikasikan oleh Kompas.com dengan judul “Bosan dengan Zoom, Guru Ini Ajarkan Siswa SD Melalui TikTok”, https://regional.kompas.com/read/2021/02/18/12440731/bosan-dengan-zoom-guru-ini-ajarkan-siswa-sd-melalui-tiktok?page=all.