Asik Belajar Mengukur Berat Benda Menggunakan Gantungan Baju

Oleh Nurma, S.Pd, guru SDN 005, Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, Jambi

Nurma, guru di SDN 005 Kuala Tungkal dan juga merupakan guru mitra PINTAR Tanoto Foundation menggunakan media sederhana yang didapatkannya dari pelatihan progran PINTAR. Menggunakan gantungan baju adalah salah satu cara untuk mendapatkan pembelajaran yang kreatif dan menggiring siswa terhadap kefokusan materi dengan metode belajar yang menyenangkan. Dari gantungan baju, siswa dapat mengukur dan membandingkan berat benda.

Siswa mengukur benda menggunakan gantungan baju.

Sebelum memulai pelajaran seperti biasa, kegiatan diawali dengan mengabsen siswa dan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat, proses pembelajaran terjadi karena ada tujuan yang hendak dicapai.

Akan tetapi ada beberapa guru gagal dalam pembelajaran, seperti banyak siswa yang tidak mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pembelajarannya berhasil, salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah perencanaan pembelajaran yang dibuat guru sebelumnya, melalui perencanaan seorang guru dapat menentukan strategi apa yang digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai.

Untuk siswa kelas satu, sebisa mungkin pembelajaran dilaksanakan secara kreatif dalam menjelaskan materi yang akan disampaikan karena siswa kelas satu masih senang bermain, sehingga dituntut bagaimana caranya agar siswa dapat fokus dan memahami saat materi pembelajaran dijelaskan, maka dari itu materi dijelaskan dengan menggunakan benda-benda konkret yang ada di sekitar mereka.

Bahan yang harus disiapkan gantungan baju, kantong plastik, kotak pensil, buku tulis.

Salah satu siswa diminta maju ke depan kelas, Atifah Indah mempraktikkan bagaimana cara mengukur berat benda dengan menggunakan alat ukur tak baku.

Ia mengambil gantungan baju yang sudah disiapkan lalu menggantung kantong plastik yang telah diisi dengan Kotak Pensil pada sisi Kiri dan mengantung kantong plastik satunya lagi yang telah diisi dengan buku tulis di sisi kanan.

Lalu siswa lain mengamati mana lebih berat kotak pensil atau buku tulis.

“Kotak Pensil,” bu guru,” kata A’im.

“Benar sekali A’im,” jawab guru.

Setelah dipraktikkan, siswa lebih mudah memahami bagaimana cara mengukur berat benda dengan alat ukur tak baku sehingga pembelajaran pun menjadi lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh siswa.

“Asyik bu belajar mengukur berat benda dengan gantungan baju nanti saya akan mencoba mengukur benda-benda yang ada di rumah dan saya akan memperlihatkan kepada ibu dan ayah di rumah,” kata Zeze.

Hanya dengan bermodalkan gantungan baju, kantong plastik dan benda-benda konkret di sekitar mereka, siswa akan lebih memahami pembelajaran yang disampaikan dan siswa juga bersemangat untuk belajar serta tujuan pembelajar pun dapat tercapai.

Kesimpulan dengan media benda-benda konkret yang ada di sekitar kita dapat belajar mengukur berat benda dengan alat ukur tak baku dan pembelajaranpun menjadi lebih menyenangkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Kegiatan menggunakan media sederhana yang buat sendiri tersebut yang didapatkan dari pengalaman pelatihan Program PINTAR Tanoto Foundation.

Artikel ini telah dipublikasikan oleh Antara Jambi dengan judul “Asik Belajar Mengukur Berat Benda Menggunakan Gantungan Baju“, https://jambi.antaranews.com/berita/473945/asik-belajar-mengukur-berat-benda-menggunakan-gantungan-baju

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.